Pembangunan properti di Bali seperti vila, apartemen dan hotel terus menjamur, sehingga menjadi daya tarik untuk berinvestasi di sana. Bagaimana pengalaman para investor membenamkan dananya?
Setelah tragedi bom 12 Oktober 2002 yang disusul pada 1 Oktober 2005, Bali terus menggeliat dan kembali menjadi incaran wisatawan mancanegara karena pesona alam dan budayanya yang memikat. Sejalan dengan itu, pembangunan propertinya pun terus menjamur, mulai dari vila, hotel, mal, hingga apartemen atau kondominium dan hotel (kondotel).
Pemerintah pun turut andil memperbaiki dan mempromosikan Pulau Dewata dengan gencar. Berdasarkan penelusuran riset SWA, diperkirakan kapitalisasi proyek properti di Bali berkisar Rp 3-7 triliun. Sedikitnya 711 proyek properti telah dibangun. Tahun lalu saja, tercatat 30 proyek properti sedang dibangun. Lokasi
favoritnya di Kuta, Jimbaran, Uluwatu, Ungaran, Seminyak, Nusa Dua dan Ubud.
Sejumlah pengembang pun turut andil dalam kancah bisnis properti di Bali, termasuk pengembang dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Belanda, Australia, Thailand dan Singapura. Mereka bersaing dengan membangun proyek properti yang wah dengan harga selangit. Apartemen SunWel Beach Residences di Gianyar, atau Panorama Bali Resort & Spa, dan Outrigger O-CE-N Resort di Legian merupakan contoh proyek properti garapan asing.
Saat ini kami memiliki :
- Land area about 1,6 hectares
- Mangrove Beach
- Beach width 150 m to 300 m, depends on the tide
- Located Tanjung Benoa near Novotel Benoa
- Attraction : The best sunset view:
- Prospect for : Exclusive Resort & Hotel
Penawaran Kami
Artikel TerkaitMengenai Tanah
0 komentar:
Posting Komentar