Kamis, 10 November 2011

Ada 5 Alasan Mengapa Kita Harus Berinvestasi Di Properti

1. Orang kaya berinvestasi di properti

Selain berbisnis di bidang usahanya, mereka juga berinvestasi di sector properti. Bahkan mereka yang dikenal sebagai pengusaha di bidang non properti, ternyata bidang usaha sesungguhnya adalah properti. Salah satu contohnya adalah Ray Kroc, pemilik McDonald. Jaringan franchise asal Amerika ini memang menjajakan makanan cepat saji. Namun dibalik itu, ternyata perusahaan tersebut justru berinvestasi di properti.

Dalam bukunya Ray Kroc menyebutkan, bahwa perusahaannya bukanlah penjual hamburger. Melainkan perusahaan investasi properti atau real estate. Perusahaannya tidak hanya mendapatkan uang dari franchise fee dan royalti, melainkan juga dari menyewakan aset properti kepada para franchisee-nya. Dari ribuan outlet McDonald, sebagian aset milik perusahaan franchise itu sendiri. Dan dari sejumlah outlet itu uang sewa mengalir ke kas setiap bulannya. Belum lagi capital gain atau kenaikan nilai propertinya.

2. Nilainya naik terus secara konsisten

Anda tidak perlu khawatir bahwa nilai properti anda tiba-tiba dalam hitungan hari atau bulan menyusut sangat jauh, sampai tinggal 10 persen atau bahkan 25 persen dari nilai saat anda membelinya. Seandainya properti yang anda beli didiamkan saja, tidak renovasi, atau tidak anda tambahi apa pun. Nilainya pada 10 tahun kemudian pasti naik berlipat-lipat.

3. Mendapat uang tanpa menjual

Hanya sedikit investasi yang bisa seperti ini. Selain menyewakan atau menjadikannya sebagai tempat usaha, anda dapat menikmati hal ini dengan cukup melakukan refinancing. Refinancing atau pendanaan ulang pernah saya lakukan atas rumah tinggal saya untuk mendapatkan modal tambahan membuka sebuah bisnis. Dan dari bisnis itu , saya berhasil menciptakan cash flow pasitif.

4. Mendapat 2 keuntungan sekaligus : Capital gain dan Cash flow

Lagi-lagi hanya properti yang bisa begini. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Capital gain atau juga di sebut keuntungan investasi adalah selisih harga pada saat ini dan harga pada saat membeli. Sedangkan cash flow adalah penghasilan yang diberikan oleh aset itu. Aset itu membiayai dirinya sendiri, entah dari uang sewa maupun bisnis diatasnya . Pendek kata, makin produktif sebuah aset, maka semakin besar cash flow yang anda dapatkan.

5. Terlindungi dari inflasi

Berdasarkan dari pengalaman sejak dahulu kala,nilai investasi properti tidak pernah turun. Paling tidak, selalu lebih tinggi dari pada inflasi. Bahkan pada saat krisis ekonomi mendera Indonesia beberapa tahun silam, nilai properti melonjak tajam setelah krisis mereda. Pada 2008, ketika inflasi bergerak diatas 12 persen, rata-rata kenaikan harga properti lebih tinggi daripada angka inflasi itu.

Bandingkan dengan deposito. Bunga deposito sering kali lebih rendah daripada inflasi. Nilai uang di deposito bukannya bertambah, tetapi malahan berkurang. Tepat apa yang dikatakan Robert T. Kiyosaki bahwa orang yang paling banyak memiliki deposito sebesarnya adalah orang yang miskin. Karena setiap tahun nilai uang yang di depositokannya bisa semakin berkurang.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...